REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan sebanyak tiga pabrikan otomotif asal Jepang berkomitmen meningkatkan ekspor kendaraan bermotor yang diproduksinya di Indonesia.
Ketiga perusahaan, yang ditemui Agus dalam kunjungan kerja ke Jepang, yaitu Fuso, Daihatsu, dan Isuzu, menyambut baik harapan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan ekspor, aik melalui penambahan volume maupun negara tujuan ekspor, dari pabrik-pabriknya di Indonesia. "Dalam pertemuan dengan para principal industri otomotif di Jepang, kami mendorong peningkatan ekspor dari Fuso, Daihatsu, dan Isuzu," kata Agus di Jakarta, Kamis (8/6/2023).
Ia meminta pabrik Fuso di Indonesia untuk dapat menjajaki pasar ekspor, terutama ke negara-negara ASEAN serta Australia. Pabrikan tersebut menjual kendaraan komersial sejumlah 1,2 juta unit ke ASEAN dan 303.741 unit ke Australia.
"Dengan memperhatikan letak geografis Indonesia, kami memandang bahwa ekspor Fuso ke Australia akan lebih menguntungkan bila dilakukan dari Indonesia dibandingkan dengan dari Jepang," ungkap Agus.
Ia juga mengharapkan Fuso dapat meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri pada proses perakitan serta menambah lini produk maupun jenis kendaraan yang diproduksi di Indonesia. Untuk itu, ia mendukung perusahaan tersebut agar memanfaatkan insentif yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia dalam berinvestasi.
Pemerintah juga mendorong para pelaku industri otomotif asal Jepang untuk meningkatkan kandungan produk lokal, baik berupa suku cadang maupun komponen dalam proses manufaktur.
Saat ini, Fuso telah memulai proof of concept (PoC) di Indonesia dengan tujuan memperkenalkan truk listrik eCanter ke Indonesia di masa mendatang.
"Hal ini semakin meningkatkan peluang produksi kendaraan niaga dengan teknologi elektrifikasi di Indonesia untuk mengisi pasar ekspor," imbuh dia.
Selanjutnya, dalam pertemuan dengan Daihatsu, Agus juga mengharapkan dukungan pabrikan otomotif itu untuk meningkatkan pasar ekspor.
Melalui PT Astra Daihatsu Motor, perusahaan tersebut telah melakukan ekspor ke 77 negara dengan total volume 160.000 unit pada 2022. Pada Mei 2023, Daihatsu Indonesia juga telah mencapai milestone produksi delapan juta unit kendaraan bermotor, dengan 17 persen atau sekitar 1,34 juta unit di antaranya merupakan produk yang telah diekspor secara global.
"Pemerintah Indonesia mengharapkan dukungan Daihatsu untuk meningkatkan pasar ekspor, baik dari sisi jumlah dan jenis kendaraan, maupun negara tujuan ekspor," ujar Agus.
Di Indonesia, produsen mobil tersebut juga menambah investasi sebesar Rp 2,9 triliun untuk pembangunan pabrik baru dalam rangka meningkatkan produktivitasnya. "Kami juga mendorong mereka untuk ambil bagian dalam pengembangan kendaraan elektrifikasi (xEV), khususnya guna mendukung ekosistem electric vehicle (EV) di Indonesia. Negara ini merupakan pasar yang potensial bagi Daihatsu dan peluang menjadikan Indonesia sebagai hub produksi dan ekspor EV terbuka lebar," kata dia.
Adapun pada pertemuan dengan Isuzu Motors Ltd, Agus mengapresiasi kinerjanya yang telah mampu mengekspor kendaraan niaga Traga produksi Indonesia ke negara-negara lain, seperti Filipina, Laos, Myanmar, juga Timur Tengah.
Dengan utilisasi pabrik mencapai 85 persen, produksi Isuzu Indonesia pada 2022 mencapai 44.694 unit atau 15 persen dari total produksi pabrikan tersebut di seluruh dunia.
Mulai 2024, perusahaan tersebut juga akan memproduksi UD Trucks di Karawang, Jawa Barat, yang merupakan pemindahan basis produksi dari Thailand. Ia mengharapkanpeningkatan kapasitas produksi Isuzu Indonesia dapat dioptimalkan untuk memperluas pasar ekspor, termasuk ke negara-negara di Afrika.
Hal itu pun disambut baik oleh pihak perusahaan yang juga meyakini bahwa pasar Afrika memiliki potensi luar biasa. Untuk itu, Isuzu akan mengejar volume produksi di Indonesia sekaligus meningkatkan penjajakan pemasaran di Afrika. Produsen mobil tersebut juga terus berupaya meningkatkan ekspornya hingga ke 150 negara.